Rabu, 21 Desember 2011

Cara menjadi Ibu yang Bahagia

Peran sebagai ibu tidaklah mudah. Tapi bisa dibuat menjadi menyenangkan bila kita mau. Menghadapi tingkah anak-anak seringkali membuat kita stress bahkan bisa sampai putus asa. Harus cerdas dan bijak menghadapi anak-anak.
Memiliki anak-anak dengan beragam karakter dan kenakalan, adalah hal yang biasa. Apalagi jika anak-anak kita masih berusia balita. Seringkali mereka akan berbuat sesuatu yang bertentangan dengan apa yang kita inginkan. Semakin dilarang akan semakin menjadi perangainya.
Pengalaman saya memiliki sepasang putri yang berusia 5 tahun dan putra saya baru akan masuk 2 tahun, benar-benar butuh kesabaran luar biasa menghadapi mereka. Hobinya yang suka melompat-lompat, berlarian hingga jatuh berdarah. Duuuh sebagai ibu rasanya ingin terus menggendongnya saja, agar tidak lecet, tapi itu juga tidak baik untuk perkembangan mereka.
Belum lagi menghadapi tingkah mereka yang berebut mainan, sebentar-sebentar bertengkar. Masalah makan, mandi dan mengotori rumah. Jika ibu tidak sabar dan bijak maka tiap hari di rumah bisa ribut.
Seorang psikolog spesialisasi di bidang parenting (babiesknow.com), Kitty Hagenbach, menyatakan bahwa sangat normal untuk anak-anak balita  untuk bereaksi demikian. Mereka cenderung bertindak berdasarkan impuls atau dorongan yang muncul dari dalam dirinya.
Sebab ternyata kenakalan anak-anak itu merupakan tahap perkembangan yang sangat penting, yakni sebagai ekspresi yang sehat dari berkembanganya dalam mencari kemandirian dan mengatur diri sendiri.
Sebagai orang tua, tugas kitalah untuk mengarahkan mereka ke arah yang benar. Kekuatan untuk bisa mengendalikan diri harus selalu terjaga.
Memberikan teladan yang baik bagi mereka adalah cara paling jitu untuk mengarahkan mereka ke arah yang baik. Karena anak-anak memang paling mudah belajar dari contoh yang dilihatnya. Menanamkan selalu sikap mental positif pada mereka. Tidak memberi cap negatif pada anak misalnya “nakal, jahat, bodoh” dan sebagainya.
Harus selalu menjadi ibu yang bahagia dan ceria, seperti apapun kenakalan anak-anak saat mengatasinya dengan hati riang pasti akan menyenangkan. Terakhir, jangan pernah berhenti belajar untuk menjadi ibu yang baik. Berbagi pengalaman dengan orang lain, dan selalu mau bertanya dan memperkaya diri dengan pengetahuan hingga kita bisa mengikuti perkembangan anak dengan baik, dan tahu cara menghadapinya.
Tulisan juga didukung dari sumber-sumber lain yang relevan
sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar